HAPPY AND HEALTHY CLASS SEBAGAI UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF STUNTING DI DAERAH RISIKO BANJIR
DOI:
https://doi.org/10.24903/jpkpm.v3i2.1507Keywords:
healthy, class, promotive, preventif, stuntingAbstract
Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang sedang dihadapai baik di dunia maupun Indonesia. Sebanyak 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita di dunia mengalami stunting. Menurut WHO Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara/South-EastAsia Regional (SEAR). Berdasarkan survei status gizi di Indonesia prevalensi balita stunting di Indonesia mencapai 21,6 % pada tahun 2022. Angka ini turun 2,8 poin dari tahun sebelumnya. Di Kabupaten Lamongan angka stunting pada tahun 2023 menempati angka 18,1 % . Sanitasi lingkungan memiliki peran yang cukup dominan terhadap kesehatan anak dan tumbuh kembangnya. Faktor yang mempengaruhi angka kejadian stunting yaitu asupan makan kurang, penyakit infeksi, ketahanan pangan, pola asuh, pelayanan kesehatan, lingkungan/sanitasi, pendidikan dan status ekonomi. Masalah stunting atau anak yang kerdil tentu akan berdampak buruk bagi kehidupan anak, termasuk gangguan sistem kekebalan tubuh, gagal tumbuh, masalah fungsi otak dan perkembangan organ, rentan infeksi, gangguan fisik dan mental, serta mengancam produktivitas dan fungsi hidup di masa depan. Sanitasi lingkungan memiliki peran yang cukup dominan terhadap kesehatan anak dan tumbuh kembangnya. Sanitasi air yang berkualitas akan memenuhi kebutuhan hidup manusia termasuk anak dan remaja. Pada daerah atau wilayah yang rawan banjir, Dalam kegiatan ini tim dosen kebidanan akan melakukan program kemitraan dengan posyandu pos abang keren dalam rangkah peningkatan pengetahuan anak dan remaja. Kegiatan ini terkait dengan pemberian edukasi pada anak dan remaja. Edukasi tersebut memberikan kesempatan kepada anak dan remaja untuk memperoleh informasi tentang kesehatan, peningkatan kemandirian sejak dini dalam menghadapi kondisi yang tidak bisa diprediksi. Kegiatan dilakukan 2 kali dengan memberikan materi yang berbeda melalui sebuah kelas. Hasil dari kegiatan ini yaitu terdapat peningkatan pengetahuan pada remaja terkait informasi tentang upaya pencegahan stunting di daerah risiko banjir sebelum dan sesudah diberikan edukasi. Upaya promotif dan preventif tentang stunting harus terus diberikan bekerja sama dengan seluruh lapisan masyarakat.