PENGUATAN KONSEP BANGUN DATAR MELALUI KERAJINAN SUKU DAYAK BENTIAN SEBAGAI PELESTARIAN BUDAYA DAN LITERASI MATEMATIKA
Keywords:
dayak bentian, etnomatematika, matematika, budaya, sekolah dasar, literasi matematikaAbstract
Konteks budaya kegiatan etnomatematika memungkinkan guru sebagai pendidik untuk memperkaya pengetahuan siswa tentang budaya mereka sendiri dan budaya lain, mendukung pembentukan identitas budaya mereka, dan mempromosikan kesadaran dan keterbukaan multikultural. Selain itu, budaya dapat dikaitkan dengan pembelajaran matematika. Di SDN 017 Samarinda Utara yang menjadi tempat pengabdian, pada akhirnya dimana peserta didik mampu memahami konten dan konteks dalam pembelajaran matematika. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk melestarikan budaya suku Dayak Bentian sekaligus meningkatkan literasi matematika melalui pendekatan berbasis kerajinan tradisional. Kegiatan ini melibatkan siswa sekolah dasar dalam pengamatan dan analisis kerajinan tangan suku Dayak Bentian yang kaya akan pola-pola geometris. Melalui kegiatan ini, siswa diperkenalkan dengan konsep bangun datar seperti segitiga, persegi, dan lingkaran dalam konteks yang nyata dan relevan. Selain memperdalam pemahaman matematika, program ini juga menumbuhkan apresiasi terhadap warisan budaya lokal. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan bahwa integrasi antara pendidikan matematika dan pelestarian budaya dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan kontekstual bagi siswa, sekaligus berkontribusi dalam melestarikan kekayaan budaya Indonesia.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Pengabdian Kreativitas Pendidikan Mahakam (JPKPM)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.